Well, seperti yang gue pernah bilang disini bahwa gue sangat amat adore dengan bass dan bassistnya. Gue juga penikmat dan pelaku musik. Tapi, ada satu yang mengganjal kenapa gue kurang tertarik buat mengapresiasi karya anak negeri. Selain karena karyanya yang monoton dan terlalu mengikuti pasar , serta didukung dengan skill pemusiknya yang pas-pasan bahkan kurang, gue merasa bahwa groupies atau yang lebih akrab disebut fans yang bergerombol dan meresahkan warga juga menjadi penyebab kenapa band Indonesia kurang gue minati.
Buat gue, groupies mencerminkan band yang mereka idolakan. Kalo groupiesnya norak, maka idolanya pun demikian. Contohnya yang terjadi pada diri gue kira-kira setaun yang lalu.
Jadi begini, waktu itu gue pergi ke Mall di kawasan Jakarta Barat karena perintah dari seorang tetua gue. Waktu itu gue di disuruh buat beli beberapa macem bahan makanan dan keperluan lainnya. Dan rencananya, abis dari sana gue langsung pulang dan masak-masak.
Tapi, rencana gue ga berjalan lancar. Gue terhadang sama segerombolan groupies berbedak tebel dan berkelakuan norak. Ternyata, dia lagi ngejar seorang idolanya yang entah mau ngapain. Semua orang disitu melihat kearahnya dan memanggil namanya dengan histeris, apalagi si groupies ini. Gue penasaran. Di dalem hati gue bertanya-tanya "Apaan sih nih yang lagi diarak-arak?". Gue jalan dengan cuek dan ga peduli sama keberadaan mba-mba itu dan apa yang diarak sama dia sepanjang mall, gue mau nembus gerombolan mereka yang udah kaya gerombolan orang yang mau menghanyutkan sesajen ke laut lepas. Rame banget. Gerombolan mereka pun sulit ditembus. Tapi, dengan sedikit teriakan dan dorongan, gue berhasil menembus mereka dan akhirnya gue tau hal apa yang sedang diarak-arak mereka. Ternyata itu adalah si A dari band B . Untuk menjaga nama baik orang itu, mari kita samarkan menjadi Slamet.
Gue yang kaget dengan apa yang gue liat barusan langsung berpikir "siapa ya orang ini? kok kayanya gue pernah liat." dan ada seorang mba-mba histeris meneriakkan nama cowo itu "Slameeeeettt, ah Slameeeettttt."
Dan gue pun tersadar, oh iya ini kan si Slamet yang band itu. Beh, ternyata lebih jelek dari yang gue bayangin!
Si Slamet pun berjalan dengan angkuh dan sok gantengnya. Gue yang tersudut oleh keberadaan mba-mba groupies bandnya si Slamet pun memilih minggir buat beli minuman. Udah belanjaan berat, ditambah berada di deket gerombolan mba-mba dengan
Sewaktu si Slamet lewat depan gue dan anak kecil yang daritadi ikut sama gue, dia masang muka songong dan minta disembah. Kira-kira beginilah hati gue sewaktu si Slamet lewat depan gue najong, man! Muke lo minta ditabok!
Mungkin di pikiran si Slamet, gue dan adik kecil yang ada sama gue ini bakalan histeris seperti orang-orang yang ada di belakangnya tadi. Tapi dugaan si Slamet meleset, gue dan adik kecil ini melengos di depan dia. Slamet menatap kita berdua dengan heran. Adik kecil yang ada sama gue ini merasa ga nyaman dan teriak ke si Slamet "Hei! What are you looking at?!" Si Slamet terlihat shock dan pergi dari hadapan gue dan adik kecil ini. Si groupies yang tau hal itu langsung marah-marah ke adik kecil yang ada sama gue ini. Dia marah-marah dan menuntut supaya adik kecil ini minta maaf. Gue murka to the max waktu liat ade kecil ini dimarahin sama mereka. Mereka ga peduli siapapun yang berbuat ga menyenangkan ke idola mereka, sekalipun itu anak umur 9 taun. Bahkan, salah satu dari mereka ada yang mendorong adik kecil ini.
Ya engga lah! Mba-mba ga waras yang dorong adik kecil ini gue dorong balik, bahkan kalo ga dipisahin sama waitressnya Jco, gue udah nonjok dia kali tuh! Gue ga terima dia begitu sama aak kecil! Siapapun yang dia bela. Emang si idolanya dia ini udah berbuat hal apa sih sama dia sampe-sampe dia berani ngedorong anak kecil yang lemah tak berdaya itu
Ehem! Sorry gue emosi.
Oke gue lanjutin lagi
Itu adalah satu dari jutaan contoh tentang groupies yang meresahkan kehidupan masyarakat. Dan temen gue juga pernah di hadang naik busway sama sebuah groupies band lain yang mau nonton band idolanya
Groupies, terekam tak pernah mati. Mereka ga peduli seburuk atau sebagus apapun orang yang mereka idolakan. Mereka ga peduli idola mereka masuk penjara ataupun masuk surga, mereka ga peduli idola mereka peduli apa ga erhadap kehadiaran mereka, mereka ga peduli idola mereka melakukan sesuatu yang baik atau buruk. Yang mereka tau adalah, mereka cinta idola mereka, dan mereka ga peduli idola mereka itu mau membalas cinta mereka apa ga. Dan sepertinya mereka tau bahwa idola mereka ga akan membalas cinta mereka yang begitu besar buat idolanya. Tapi mereka menutup mata, hati dan telinga mereka dan tetap cinta dengan idola mereka.
Iya emang gue udah pernah nanya sama dia, sepenting apakah groupies buat mereka? Bahkan katanya si vina pernah liat segerombolan groupies ngejar-ngejar mobil idolanya ditengah hujan yang deres. Pedulikah sang idola yang enak-enakan di mobil dengan para groupiesnya yang ujan-ujanan dan basah kuyup itu?? Gue rasa enggak. Bahkan untung sekedar bilang makasih pun, si idola ini enggan buka kacanya.
Mantan gue bilang, groupies penting buat kelancaran hidup dia dan bandnya, tapi kalo disuruh ngelayanin fansnya satu-satu, dia juga ogah, Katanya mereka lebay. Ngedenger itu gue ga kaget, karena emang mereka lebay dan kayanya mantan gue a terlalu peduli sama mereka. Entah groupies itu yang bodoh atau mantan gue yang jahat.
Buat para groupies di seluruh belahan Indonesia, ga bermaksud buat menyinggung kalian, tapi itulah gambaran yang gue dapet dari pengalaman gue selama ini. Buat kalian groupies yang ga bersikap aneh dan merasa normal, pertahankan sikap kalian. Idola kalian juga manusia biasa, mereka butuh kenyamanan, dan kebanyakan dari mereka ga nyaman atas sikap pemujaan yang berlebihan, kecuali si Slamet tadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar