Kamis, 25 November 2010

Gelar. Penting ga sih??

Sesuai dengan judulnya, gue mempertanyakan kepentingan gelar. Gelar disini bukan gelar jadi juara sabuk emas di tinju kelas bulu kaya si Chris Brown John, atau gelar karpet bareng-bareng buat rembukan di sekretariat RT. Gelar yang gue maksud adalah gelar sebagai seorang diploma, sarjana, master, atau yang sejenis.

Tadi pagi, waktu lagi kelas bahasa Inggris, dosen gue yang serba bisa, berpengalaman, gaul, namun sedikit kepo cerita tentang kehidupannya dan kehidupan Thomas Alfa Edison zaman dahulu.

Apakah mereka temen main gundu bareng waktu SD??

Oh absolutely not! Dosen gue ga setua itu kok. Beliau suka cerita kalo dulu waktu kecil dia punya dendam pribadi sama si Tom. jiah, sok akrab lu feb! Dulu waktu beliau masih sekolah SD, ibunya selalu membandingkan beliau dengan Thomas Alfa Edison. Kalo dosen gue males belajar ibunya bakal ngegebukin sambil bilang gini "Tuh liat tuh Thomas Alfa Edison. Dia selalu belajar sampe bisa pinter gitu. Kamu contoh dong dia!" MySpace
Dan dosen gue berpikir "sial nih si Thomas. Gara-gara dia gue jadi dipukulin emak gue." MySpace

Akhirnya, dendam pun terbentuk di dalam lubuk hati dosen gue yang saat itu masih berwujud sebagai anak labil. MySpace

Ga hanya itu, gue juga baru tau kalo Edison adalah salah satu contoh manusia tanpa gelar yang sukses. Beliau cuma sekolah selama 3 bulan, lalu keluar lagi. Beliau selama ini belajar cuma dari buku-buku di perpustakaan. Lalu dari situ, beliau bisa mengembangkan apa yang beliau pelajari.

Setelah selesai jam pertama, gue pindah ke kelas Mikro. Dan entah kenapa, bahasan hari ini nyerempet kesitu lagi. Dosen mikro gue bilang kalo hal yang paling penting dari manusia adalah isi kepalanya, bukan gelar apa yang dia punya.

Mungkin buat masyarakat Indonesia pada umumnya, gelar adalah suatu kebanggaan tersendiri. Contohnya adalah seorang dokter di daerah rumah gue. Kemana dia pergi, sebisa mungkin dia mendeklarasikan bahwa dirinya adalah seorang dokter. Di mobilnya, dipasang air brush kalo dia adalah seorang dokter lengkap dengan alamat tempat praktek dan nomor telepon yang bisa dhubungi, begitupun di jalanan menuju tempat prakteknya, ada beberapa banner penunjuk arah buat sampe ketempat itu. Kalo Dora mau kesana, pasti Dora ga akan tersesat. Buat gue, si dokter ini agak too much. Tapi, mungkin dia bangga dengan kata dokter yang menempel di depan namanya.

Dosen gue bilang, "Buat apa gelar kalo otaknya kosong. Gelar sebagai sarjana bukan berarti dia intelek. Banyak sarjana asal sarjana. Udah lulus, terima ijazah. Mereka langsung cari kerja di koran sambil minum kopi. Mereka cuma santai tanpa improve skill mereka. Nilai pas-pasan, tapi berharap dapet kerjaan bagus."

Oke, omongan itusangat mengena Dan gue sangat setuju sama dosen gue. Sebuah gelar ga menjamin mutu seseorang. Tanpa bermaksud menjatuhkan pihak manapun, Kita ambil contoh Om Bob Sadino, ownernya Kem Chicks, Dirut Kem Food dan Kem Farm, dan Bapak Chairul Tanjung, ownernya Trans Corp, bank Mega, dan beberapa perusahaan lain.

Bergelarkah beliau berdua?? Dan jawabannya adalah TIDAK. Beliau berdua ada yang ga kuliah dari awal maupun berhenti kuliah di tengah jalan. Tapi kualitas diri beliau-beliaulah yang bikin beliau jadi seorang manusia yang bernilai tinggi. Beliau ga gampang nyerah buat improve kualitas diri beliau jadi lebih baik lagi. Ga bergelar bukan jadi halangan buat beliau-beliau ini untuk mengembangkan diri dan skill dibidang masing-masing. Bahkan, ribuan sarjana pun berlomba-lomba datang ke kantor beliau dan melamar jadi bawahannya.

Buat gue, yang penting dalam hidup adalah bersyukur dan selalu improve buat jadi something. Improve di bidang apapun, seni, ekonomi, sastra, politik, science, anything you want. Kalo lo mau belajar buat jadi lebih baik, gue yakin Tuhan ga akan ngebiarin lo berada di kondisi yang ga baik. Tuhan pasti akan menaikkan derajat lo kearah yang lebih baik.

Gelar, penting ga sih?? Well, semuanya balik ke diri dan pemikiran masing-masing orang. Semua boleh beropini tentang apapun. Tapi buat gue pribadi, gelar bukannya ga penting. Tapi gelar akan jadi sesuatu yang nothing tanpa improvisasi kearah yang lebih baik.

Minggu, 21 November 2010

Life Class di Tengah Food Court

Beberapa hari yang lalu gue menyambangi gading sama temen-temen SMA gue. Sebenernya gue reuni nya dah dari seminggu yng lalu. Agak telat emang ngepostnya. Tapi belum basi. Kenapa?? Karena gue dapet berbagai pelajaran dan cerita yang gue ga tau waktu SMA dulu. Oek, inilah yang gue dapet kemaren :

1. Ternyata, mereka lagi orangnya!

Gue dan Rima adalah korban dari sebuah kelompok brutal yang sama. Well, gue sebut brutal karena mereka emang brutal. Ga hanya brutal di sekolah, tapi di luaran juga. Salah satu kelompok brutal ini pernah gue sebut namanya disini. Dengan alasan yang dibuat-buat dan banyak intrik, mereka memusuhi banyak orang di dalam lingkungan mereka yang mereka anggap saingannya dan ga selevel. Kasihan mereka. Buat gue, mereka ga lebih dari kecoa yang berusaha masuk ke kalangan anjing pudel.

2. Cinta bisa datang kapan aja, sama siapa aja, dimana aja, dan dengan alasan apapun

Lagi-lagi Rima, dia cerita sama gue dan yang lainnya tentang gimana dia ketemu sama calon suaminya. Kenapa cuma Rima yang cerita? Karena Rima adalah calon bride diantara 3 jomblo yang ga ngenes. Kenapa ga ngenes? karena kita masih idup dan masih bisa ketawa. Walaupun waktu Rima cerita, gue sama yang lainnya cuma bisa bilang "unyuuuu" dengan muka melas MySpace

Kenapa gue kasih tulisan dengan sub judul diatas. Karena temen gue ini menemukan jodohnya karena lobster. Bukan, bukan abang-abang lobster jodohnya. Awalnya Rima nanyain tentang lobster ke cowonya, dan setelah itu, berlanjut sampe sekarang.

3. Love needs sacrifice

Iya banget. Kalo lo sayang sama seseorang, lo harus siap berkorban dan harus siap bertahan dengan kondisi apapun. Love has a power. But we should determine whether it's big or just a little.

4. Your ex isn't best for you

Kalo lo ngerasa mantan lo yang udah jahat sama lo itu baik buat lo, segeralah lempar pikiran itu ke antartika. Kalo lo ga bisa ngelupain dia, just try and try. Get up and make up your mind. Cari lagi. Setidaknya, diantara 1000 cowo/cewe baik yang udah ga jomblo, paling nyelip 5 orang yang baik, tidak sombong, tampan/cantik, dan jomblo.

5. Saya menua

Ya, that's the point. Im getting older. Udah beberapa temen gue nikah dan akan nikah. Sementara gue masih ongkang-ongkang kaki disini dengan status Jomblo non-ngenes MySpace

Gue ga peduli dengan status jomblo non ngenes gue. Karena ada atau ga ada cowo, gue tetep bisa seneng-seneng sama temen-temen gue. Nanti kalo udah waktunya, gue yakin akan ada Mr. and Ms. Right buat para jomblo baik yang ngenes maupun non ngenes. Santai aja, everything is gonna be okay.

Walaupun gue ga peduli dengan status, tapi gue peduli dengan umur gue yang mulai menua. memang baru mau 19, tapi at least gue jadi mikir, 19 taun kebelakang, gue ngapain aja ya?? Apa yang udah gue perbuat buat hidup gue dan hidup orang lain selama ini.

Kamis, 11 November 2010

Broken Dreams

Semua orang pasti pernah punya ini. Broken Dream. Kenapa gue posting tulisan dengan judul ini?? Karena banyak banget mimpi gue yang kandas ditengah jalan gitu aja. Yea, I have lotta broken dream. MySpace

Broken dream gue banyak banget. Hampir ga keitung. Contohnya adalah, gue mau jadi pemusik. Tapi ga akan bisa kesampean. Kenapa?? Karena gue ga dapet izin dari orang tua gue. Buat beliau terutama ibu gue, musik cuma buang-buang waktu aja. Kalo kata emak gue, mending dzikir daripada nge drum. Gue udah nego buat nge drum sambil dzikir, tetep aja ga boleh. Oke, gue yang ngalah.

Di lagunya Leona Lewis yang judulnya Yesterday, ada satu part yang sangat menggambarkan Broken dreams ini.

"All the broken dreams, take everything, Just take it away but they can never have yesterday."

Bener banget katanya Tante Leona sok kenal, Kadang broken dreams ngambil semangat hidup. Gue juga begitu. Berhubung gue orangnya mudah trauma dan cepet nge down, jadi kalo misalnya gue gagal, gue langsung mengambil keputusan buat nyerah. Dan males nyoba lagi. Kenapa gue begitu?? Hmmm, banyak alesan sih sebenernya. Salah satunya adalah, karena kurang dorongan dari dalem.

Broken dreams break my heart. Iya banget. Cita-cita yang ga kesampean emang bikin patah hati. Apalagi kalo ada seseorang yang bisa mencapai mimpi lo itu. Ngirinya tujuh turunan.
Contohnya adalah gue, gue iri banget liat Anna Ivanovic karena dia bisa jadi petenis hebat. Dan gue iri banget sama Megan Fox karena dia bisa operasi kelamin. sumpah, gue ga ada niatan buat menambah kelamin gue dengan sebuah benda asing. Well, pokoknya broken dreams break my heart.

Adalah sebuah hal yang mustafa mustahil kalo ada orang yang bisa mewujudkan apapun keinginannya. Ga ada seorang pun yang bisa memenuhi semua keinginannya. Semua, termasuk keinginan buat beli suatu barang, pergi ke suatu tempat, punya pasangan dengan sesuai dengan tipenya, ataupun menjadi seseorang yang dia inginkan. Contohnya, broken dreams gue yang lain adalah punya gandengan setampan Cory Monteith. Tapi ga mungkin karena gue nyadar diri seperti apa wujud gue sekarang MySpace

Pokoknya, berapakalipun kalian jatuh karena broken dream, jangan menggunakan motto gue yang buruk ini "kalo udah jatoh ya ngapain amat" Jangan teman-teman. Motto gue ini sangat berbahaya. Ayo raih mimpi kalian yang belom tercapai. Mumpung masih hidup. Mumpung masih mampu. Kalo kalian belom bisa dan terlihat ga mungkin meraih mimpi kalian, sebaiknya tetap bersyukur dengan keadaan kalian dan jadi diri sendiri. Percayalah, bisa jadi mimpi kalian belom tentu bagus buat diri kalian.

Keep singing and enjoying your life my dear guys MySpace

MySpace

Jumat, 05 November 2010

UTS Sudah selesai. Libur telah Belum Tiba

Hore! Akhirnya UTS di kampus gue selesai juga. Mid semester test ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. Dan hasilnya entah kapan keluarnya. Yang jelas UTS sudah selesai, Libur telah belum tiba.

Selama UTS kemaren, gue akan mereview soal-soal yang gue kerjain dengan kata-kata yang bisa diterjemahkan menurut paham masing-masing.

Ekonomi Makro : Amazing

Statistika : Boombastis

Matematika Ekonomi I : Woooowwww

Pengantar Bisnis : Magnificant

Pengantar Ekonomi Mikro : Fantastis

Pengantar Akuntansi I : Incredible

Dan sekarang, gue speechless karena ga tau hasilnya kaya apa. Gue ga tau ngerjainnya sadar apa engga. Yang pasti, senen gue udah mulai kuliah normal. Besok adalah hari dimana gue kerja sendiri. Hidup ini indah MySpace

Sebenernya gue seneng-seneng aja kuliah. Apalagi kalo udah ngumpul sama temen-temen gue. Lagi nangis juga bisa ketawa tiba-tiba. well, seperti yang kita tau semuanya, otak gue agak miring ke arah kiblat 15 derajat, Harap dimaklumi

Kalo semua orang yang abis ujian nungguin hasilnya keluar. Lain dengan gue. Gue paling males ngeliat hasil ujian.

Aneh banget sih lo! Terus buat apa lo ujian?!

Gue takut hasilnya ga sesuai harapan aja. Buat apa gue ujian? Buat ngikutin prosedur yang ada. Tapi sisi positifnya adalah, gue bisa pulang kuliah lebih cepet dari biasanya. Tapi tetep pulangnya jam segitu. Lagi-lagi karena busway yang menyiksa gue. Entah kenapa busway selalu menghilang di jam sibuk. curcol

Life is all about our perspective when we see a problem. Kalo kita menganggap hasilnya baik, maka hasilnya akan baik. Tapi kalo kita mikir hasilnya bakalan jelek. Siap-siaplah dengan itu semua. Tapi menurut gue, pesimis itu perlu. Karena dengan pesimis kita bisa mempersiapkan hal buruk dan ga kaget. Tapi pesimis juga bikin hasil yang keluar jadi jelek. Mari berada di ambang optimis dan pesimis. Biar kita ga kaget kalo hasilnya ga sesuai harapan, dan kita juga ga bikin kenyataan sesuai dengan kepesimisan kit.

UTS sudah selesai, Liburnya masih lama. Tapi gue sih seneng-seneng aja kampus gue liburnya masih lama. Kan kalo libur telah tiba, gue ga bisa main sama si sayong, Ichong, sama Wuyong MySpace

Buat yang kuliah, semoga hasil UTS sama UAS kita sesuai harapan. Buat yang sekolah, semoga mid testnya lancar, buat yang kerja, semoga gajinya naik. Mohon traktirannya kalo gajinya naik. bocah terlampau ngarep

Selasa, 02 November 2010

Merapi, Mentawai, Banjir di Jakarta, Banjir Bandang di Wasior, Krakatau : Bencana atau cobaan??

Well, hello again guys. Beberapa hari belakangan ini, seperti yang kita tau semuanya, Indonesia dilanda bencana bertubi-tubi. Gunung Merapi di Jogja meletus, Tsunami di Mentawai, Banjir di Jakarta, dan Gunung Krakatau beserta anak-anaknya yang memasuki kondisi siaga.
Buat yang mau tau kondisi terakhir gunung merapi tanggal 2 November 2010, bisa klik link ini

Tsunami di Mentawai juga bukan berita yang bagus. Pulau kecil di kawasan Sumatera Barat ini dilanda tsunami selang beberapa waktu peringatannya di cabut. Inilah kondisi Mentawai setelah tsunami.
Mentawai, pulau kecil yang indah banget. Temen-temen bisa search di Google dan lo semua bisa liat keindahan pulau Mentawai yang eksotis itu sebelum dihempas gelombang tsunami. Ga ada yang rela pantai secantik itu jadi porak-poranda. Tapi se-ngga ikhlasnya manusia, tetep aja kita ga bisa apa-apa kalo Tuhan udah berkata lain.

Bencana di Mentawai ini menimbulkan kontroversi setelah Ketua Dewan Rakyat yang terhormat, Marzuki Alie mengeluarkan statement yang bikin kuping gatel. Seperti yang gue kutip dari kompas.com inilah pernyataan beliau menanggapi kasus tsunami di Mentawai
”Mentawai itu, kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal di pulaulah,” kata Marzuki (Kompas.com, 27/10/2010). ”Kalau tinggal di pulau itu sudah tahu berisiko, pindah sajalah. Namanya kita negara di jalur gempa dan tsunami luar biasa. Kalau tinggal di pulau seperti itu, peringatan satu hari juga tidak bisa apa-apa.”
Alright guys, silahkan menilai sendiri, pantes ga seorang DEWAN RAKYAT berbicara seperti itu, dan pantes ga seorang yang berpendidikan tinggi menanggapi musibah yang menimpa sesamanya dengan pernyataan kaya gitu. Gue ga akan menghakimi siapapun disini.

Wasior, daerah yang tertimpa bencana, tapi publik hampir lupa. Daerah ini terkena banjir bandang beberapa waktu lalu. Menurut Walhi, penyebabnya karena eksploitasi hutan di hulu tanpa penanaman kembali yang dilakukan oleh 2 perusahaan besar. Saking fokusnya ke Merapi dan Mentawai, publik sampe lupa sama orang-orang yang sedang diuji Tuhan di Wasior. Semoga pemerintah ga lupa untuk menolong mereka yang di Wasior. *mengheningkan cipta*

Di Serang, Banten, Orang-orang udah mulai siap siaga mengantisipasi meletusnya Anak Krakatau. Gunung yang mempunyai 18 anak ini Mungkin gunung ini ga mengenal adanya KB mulai memuntahkan lava pijar dengan kekuatan lontaran sekitar 100 - 150 meter dari titik letusan. Buat lebih jelasnya, silahkan klik ini.
Masyarakat di sekitar gunung itu udah mulai waspada. Denger-denger, Merapi juga bagian dari anaknya si Krakatau ini. Jadi, kalo Merapi bergejolak, maka anak-anak Krakatau yang lain juga akan bergejolak. Mungkin mereka punya hubungan batin yang kuat. Dan kalo Krakatau dan anak-anaknya meletus, kemungkinan Jakarta akan tenggelam akibat naiknya permukaan laut sementara permukaan tanah di Jakarta semakin turun. Air Laut dan Gunung saling berhubungan? Apa hubungannya?? Apakah air laut adalah ayah dari anak Krakatau?? mulai ngaco Dan jawabannya tentu saja BUKAN ya iyalahMySpace Buat kalian yang ga tau alasannya, mungkin bisa tanya guru geografi kalian buat yang sekolah, atau nge search di google, atau kalo perlu, bertanyalah kepada dukun seperti Madam X

Lain di Mentawai, Wasior, dan Merapi, lain juga di Jakarta. Ibukotanya Indonesia ini terkena banjir beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 18 - 19 Oktober 2010 kemaren. Ujan yang gede banget bikin aktivitas Jakarta mati total. Gue adalah salah satu korban banjir yang kemaren MySpace. Rumah gue emang ga kena banjir, tapi gue jadi ga bisa pulang dari kampus gara-gara banjir di depannya. Maklum, Grogol selain terkenal dengan rumah sakit jiwanya, terkenal juga dengan kolam renang alami pada saat hujan deras mengguyur dalam kurun waktu 1 jam.
Hari itu gue dan si Icha terdampar di kosannya Wulan dan melihat pantai buatan di depan kosan. Pantai berwarna hitam lumpur dengan plastik, kecoa, daun kering, dan ikan-ikan kecil yang berenang di air banjir yang mirip pantai itu. Damnly awful. Tapi, untuk menghibur diri, gue ngeliat itu sebagai pantai yang pindah, bukan genangan air yang menghalang gue buat pulang.

Lalu lintas Jakarta lumpuh total. No busway, argo taksi menggila, no patas, no kopaja, dan ga ada angkot-angkot manapun yang lewat. Mungkin abang-abang angkot lebih prefer bobo dirumah sambil melukin boneka winnie the pooh di kasurnya. Benar-benar unyu. Ga cuma angkot yang pada menghilang, Temen gue yang rumahnya di Tebet menepuh perjalanan selama 8 jam dari Cilandak. Normalnya, mungkin sekitar 30 menit atau satu jam paling lama.

Besok paginya, Jakarta udah surut. Gue berangkat ke kampus lagi setelah numpang pulang bentaran. Sialnya, jam1 ujan gede dan banjir lagi. Gue sama Sai menerjang banjir, dan sayangnya, Sai kecebur ke dalem lobang yang dalem dan jatoh, Ipodnya konslet, kalkulatornya ga nyala, kertasnya basah, Jadilah kita ganti baju dan mnjem baju wulan. Ujan masih terus mengguyur, Gue pun ga peduli mau banjir segede apa, yang penting gue pulang. Gue nunggu busway sampe hampir 2 jam. Normalnya, dari grogol ke rumah gue perjalanan sekitar 1 jam, tapi kemaren gue terjebak di Jakarta yang maha macet selama sekitar 4 jam. Oh my Gosh, benar-benar hari yang berwarna.

Teman-teman, coba kalian pikirkan baik-baik. Menurut pendapat kalian, kejadian yang bertubi-tubi ini sebuah cobaan, hinaan, kemarahan, atau bencana buat Indonesia?? Buat gue, peristiwa itu di kategorikan dengan cara pandang kita sendiri. Kalo kita anggap ini adalah kemarahan Tuhan karena kita lupa sama Beliau, mungkin iya. Kalo kita anggep ini karena ulah kita sendiri, mungkin iya. Kalo kita anggep ini sebagai sebuah ujian untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi, mungkin iya.

Semua adalah mungkin. Yang bisa kita lakuin sekarang hanya berdoa, bertanya, dan berempati. Berdoa kepada Tuhan, Bertanya pada diri sendiri, manusia dengan kualitas seperti apakah kita, dan berempati dengan menolong sesama. Sekarang bukan jamannya cuma ngomong. Sekarang saatnya action. Manusia dengan motto NATO *No Action Talk Only* cuma berakhir di tong sampah dan terdampar dengan kata-kata yang mereka keluarkan dulu. Manusia yang cuma NATO lebih banyak punya musuh daripada pendukung, manusia yang cuma bisa NATO pantesnya idup di Pulau terpencil di Karibia. Dimana cuma Tuhan, angin, pohon, pasir, dan air laut yang dengerin omongan dia.