Sabtu, 25 September 2010

Parenting

Gue tertarik dengan masalah yang satu ini guys. Parenting. Gue tau jadi orang tua itu emang ga mudah. Tapi, disitulah seninya, Seni mendidik seorang bayi kecil sampe menjadi dewasa. Seperti apakah attitudenya ketika dia besar nanti? Atau jadi apakah dia nanti ketika dia masuk ke dunia luar? Jadi sampah atau jadi orang yang menjadikan sampah-sampah itu menjadi sesuatu yang bernilai dan setidaknya, bisa dipakai ulang.

Maksud lo tukang sampah gitu?

Bukan, odong! Sampah yang gue maksud ini orang yang ga punya skill apa-apa buat bertahan hidup dan selalu menggantungkan hidupnya ke orang lain dan cuma bisa meraung minta orang lain buat menyambung hidupnya. Maaf kalo gue kasar, tapi menurut gue orang tipe kaya gitu ga lebih berharga dari bungkus chiki yang udah kosong.

Maka, disitulah seni parenting. Parenting ga jauh beda dari ngelukis. Orang tua bisa melukiskan apapun dalam diri anaknya, orang tua juga yang menentukan apakah anaknya akan menjadi lukisan yang berharga, atau lukisan benang kusut kayak buatan anak 1 taun yang baru mengenal apa itu pulpen dan kertas.

Sebagai anak dan sebagai calon orang tua, gue mencatat beberapa hal penting buat bekal gue berparenting ria nantinya.

  • Kelakuan dan perkataan apapun akan ditiru sama anak : Seriously ini beneran guys. Anak umur 1- 3 taun itu kaya camera yang on dan ngerekam setiap tindakan yang diambil sama orang tuanya. Mereka menirukan apa yang jadi kebiasaan orang tuanya. Makanya kalo ada anak ngomong kasar, kemungkinan besar orang tuanya juga mengeluarkan kata yang sama tiap mereka emosi. Jadi dengan kata lain, orang tua adalah role model buat anaknya. Kalo anaknya berperilaku menyimpang dari yang dicontohkan orang tuanya, perlu dicari sebabnya dan segera diberesin gimana feb caranya?? ga tau deh. Gue belom jadi orang tua. Nanti kalo gue udah jadi orang tua beneran baru gue kasih tau deh gimana caranya.

  • Omongan orang tua tentang anaknya akan mempengaruhi anak itu : Ini pun terjadi guys sama gue. Gue merekam apa yang dibilang bokap gue. gue itu katanya pinter bodoh, multitalented ga bisa apa-apa, mandiri nyusahin. Dan terbukti, gue merekam itu baik-baik di otak gue dan gue menganggap diri gue begitu. Sekarang gue bodoh dan ga bisa apa-apa juga hobi nyusahin orang MySpace Kesimpulan dalam poin ini adalah : jangan ngatain anak lo dengan kata-kata yang negatif. Mereka akan inget itu dan mereka akan menganggap dirinya begitu. Seriously.

  • Kekerasan terhadap anak menimbulkan dendam : Beneran ini, anak jaman sekarang dan yang akan datang ga akan terima kalo mereka dikerasin. Kalo mereka dapet kontak fisik dari orang tuanya, mereka bakalan lapor ke komnas anak ataupun polisi. Ga kaya anak jaman dulu yang nerima aja dan cuma nangis dikamar kalo mereka dapet kontak fisik dari orang tuanya. Dan abis mereka dikerasin, mereka akan dendam dan ga sedikit yang lari ke tempat yang salah.

  • Biarin anak berkembang dengan apa yang mereka suka : apapun itu, selama itu ga merugikan yang lain kaya merampok mencuri, gebukin orang ataupun ngerusak barang, jangan larang. Biarin mereka berkembang dengan minat mereka. Mereka akan lebih membuktikan kepada dunia kalo mereka pantas diperhitungkan ketika mereka dapet dukungan dari orang yang melukis diri mereka selama ini, orang tua. Menjadi anak yang dikekang amat sangat ga enak, dan menjadi yang dikekang adalah hal yang paling ga diingikan oleh setiap anak manapun.

  • Jangan suka membandingkan anak dengan orang lain. Sering banget ini terjadi sama gue. Mungkin ga sama gue doangan kali ya sama yang lain juga. Contoh simplenya gini : pas nilai lo jelek di pelajaran tertentu, orang tua lo ngomong gini "makanya kaya si kakak dong, dia mah rajin, nilainya bagus terus, belajar ga usah disuruh....bla bla bla..." Kata-kata barusan adalah kata-kata paling konvensional yang dikeluarkan orang tua ketika si anak mendapatkan hal yang kurang baik, atau sifat jelek si anak mulai keluar. Dan wahai para orang tua, dengarkan kami baik-baik. Sebagai manusia, kami ga mau dibanding-bandingkan dengan orang lain. Kami adalah diri kami sendiri. Kami ga akan pernah bisa jadi orang yang dibandingkan dengan kami itu, dan orang itu pun ga akan bisa jadi diri kami. Kami adalah anak special, begitu juga orang yang dibandingkan dengan kami itu. Hanya saja kami punya kespecialan di tempat yang berbeda. Gue tau, mungkin maksud orang tua membandingkan anak yang satu dengan yang lain supaya anak itu terpacu buat lebih baik lagi. Tapi sayangnya, ga banyak orang tua yang tau bahwa hal itu sangat GAK ngefek. Seriously, 9 dari 10 anak ga terpacu sama sekali buat jadi orang yang seperti yang dibandingin sama dirinya. Kebanyakan dari mereka menaruh rasa iri yang condong ke arah dendam ke anak yang dibandingin sama dirinya tadi. Dan ga jarang berujung ke arah benci karena dia menganggap orang tua memberi perhatian lebih ke orang yang dibandingin sama dia tadi.Padahal orang yang dibandingin sama dia tadi ga ada salah apa-apa sama dia. Tapi pas liat orang itu lewat depan muka, rasanya pengen banget ngegunting kukunya sampe berdarah-darah, atau nancepin bambu runcing ke lehernya. Lain lagi kalo misalnya objek yang dibandingin itu ikutan ngehina juga, silahkan si objek dibenci ataupun di cabik-cabik bajunya.
Gue memang belom jadi orang tua. Tapi gue ga pengen anak gue jadi anak yang benci dan ga suka sama orang tuanya. Gue ga pengen anak gue menganggap orang tuanya ga ngerti dia. Parenting is damnly hard, but I know it will be fun if we do it wiht smile, and it will be jerk if we think so.

I love you my parents

I love you all parents all over the world

1 komentar:

  1. Saya ada beberapa tips mendidik anak juga..
    Bisa di temukan di artikel saya yang judulnya:
    SIMPLE WORDS FOR PARENTING
    Klik saja:
    http://www.lagu2anak.blogspot.com
    di sana juga ada banyak lagu pendidikan anak, yang sanagt edukatif, motivatif, dan inspiratif bagi anak
    semoga bermanfaat!

    BalasHapus